Bah
dugaan buat manusia lemah
disaat bumi kian parah
akibat tangan-tangan barah
menanti kiamat sang penyudah.
Bah
air naik ke paras pasrah
si kecil menangis lelah
yang tua kaku berserah
pusaka bahagia kini hanyut musnah
bersama kenangan yang telah punah.
Bah
ayah bunda kian resah
anak lapar belum menjamah
dapur telah dijajah bah
hati susah jiwa gundah
pada diri diucap takziah.
Bah
para jelata menahan amarah
pada pemimpin mengabai amanah
saat cemas masih berlengah
mayat terdampar kembali ke tengah
sudah terhantuk baru tengadah.
Bah
rakyat perlu ambil iktibar sejarah
pemimpin semuanya bedebah
undi diberi khianat menjarah
tanggungjawab lalai minta sumpah seranah
patutnya ditikam saat lena di sarirah
tapi tak mengapalah
demokrasi nanti berikan kalah.
Ulasan